Serba serbi Imlek di tahun 2025

Rabu, 23 April 2025 | By Martina Rosa Annovita, S.Pd

Imlek sebuah tradisi atau perayaan agama?

Setiap negara atau daerah memiliki penanggalannya masing-masing dalam merayakan tahun baru. Jika di tahun masehi akhir tahun di akhiri di tanggal 31 Desember yang merupakan bulan ke 12 dan tahun baru masehi dimulai di tanggal 1 Januari. Selain tanggalan masehi, ada juga penanggalan tahun Hijriah di dalam kepercayaan umat Muslim. Di penanggalan Tionghoa yang dipercayai oleh masyarakat suku Tionghoa di seluruh dunia mereka merayakan perayaan tahun baru yang dinamakan dengan Imlek.

Pada awalnya, Imlek merupakan perayaan agama umat Konghucu, dimana mereka mengadakan sembahyang untuk mengucap syukur atas anugerah Tuhan selama satu tahun. Selain sembayang mereka juga di momen Imlek mereka berkumpul dengan sanak saudara yang jauh untuk bergabung bersama merayakan Imlek dan yang paling ditunggu adalah pemberian angpau kepada rekan, keluarga yang mengunjungi rumah mereka. Angpau biasa diberikan kepada anak-anak atau orang dewasa yang belum menikah diharapkan dengan mendapat angpau mereka yang belum menikah segera menemukan jodohnya.

Seiring berjalannya waktu dari masa ke masa, perayaan Imlek tidak lagi terfokus kepada perayaan agama umat Konghucu. Karena sudah banyak warga Tionghoa yang berpindah negara, keyakinan/agama tetapi masyarakat Tionghoa tidak meninggalkan tradisi Imlek tersebut tetapi sudah ditambah dengan sembayang atau berdoa menurut kepercayaan mereka saat ini. Jadi bisa dikatakan Imlek di era saat ini sudah tidak lagi menjadi perayaan satu golongan agama atau kepercyaan tertentu saja, tetapi sudah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

 

Kegiatan Imlek di SMP Gembala Baik

SMP Gembala Baik merupakan sekolah swasta yang terletak di kota Pontianak. Mayoritas peserta didik di SMP GB berasal dari suku Tionghoa, walaupun mereka sudah menganut agama atau keprcayaan yang berbeda-beda tetapi tradisi yang selelu dirayakan adalah Imlek. Imlek tidak hanya dirayakan di dalam keluarga mereka masing-masing saja tetapi juga di lingkungan sekolah. Perayaan imlek sudah menjadi agenda rutin setiap tahun yang dirayakan di sekolah. Di tahun ini perayaan imlek di sekolah dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2025. Imlek tahun ini menurut tanggalan Tioghoa merupakan imlek tahun 2576 Kongzili yang merupakan tahun ular kayu.

Perayaan imlek tahun ini hampir sama dengan perayaan di tahun sebelumnya diadakan di Aula Fransisikus Asisi, ada berbagai penampil acara seperti wushu yang dibawakan oleh Alberic, kemudian tarian tradisional China yang dibawakan oleh anak-anak yang tergabung dalam ekskul tari, nyanyian yang dibawakan oleh Steven Jonathan, penampilan dari guru laoshe Tia dan masih banyak lagi penampil yang lain. Semua menampilkan dengan sangat maksimal dengan tujuan untuk menghibur para penonton.

Selain diisi oleh penampil ada juga doorprize yang berisi angpau bagi nomer yang beruntung tidak lupa juga disini ada bazar bagi siswa yang ingin berjualan. Selain melatih mereka untuk mencoba berjualan, bazar ini juga berguna bagi anak-anak yang membutuhkan makanan dan minuman. Tidak hanya menjual makanan dan minuman saja tetapi juga ada stand permainan, cukup sederhana tapi sangat diminati oleh pengunjung stand mereka.

Secara keseluruhan perayaan Imlek di sekolah berjalan dengan lancar sesuai dengan urutan acara yang sudah dibuat oleh panitia, tetapi seperti biasa jika sudah mengadakan acara yang melibatkan banyak siswa, ketertiban mereka sangat susah diatur. Berkali-kali pihak panitia meminta mereka untuk tidak rebut tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, tidak lama kemudian mereka rebut kembali. Hal ini yang masih menjadi halangan dalam sebuah acara, jika suasana gaduh dan rebut maka keseluruhan acara tidak dapat dinikmati dengan baik. Harus ada kesadaran dari seluruh siswa untuk bisa menjaga ketertiban di aula sewaktu acara dimulai.

Ada juga kekurangan di acara imlek sekolah yang seakan perayaan imlek menjadi kurang bermakna karena ketidakhadiran barongsai atau naga di perayaan tersebut. Padahal kedua symbol tersebut sangat identic dengan imlek. Mungkin perlu menjadi bahan pertimbangan untuk tahun depan supaya tidak lupa menghadirkan barongsai atau naga di setiap perayaan imlek.